Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama (Widyantini, 2006).
Metode pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan metode pembelajaran secara kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam suatu kelompok. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar (Ariani dkk, 2008). Unsur – unsur program dalam model pembelajaran tipe TAI menurut Slavin (2009) adalah sebagai berikut.
(a) Kelompok
Para siswa dalam TAI dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang, seperti pada STAD dan TGT.
(b) Tes Penempatan
Para siswa diberikan tes pra-program dalam bidang operasi matematika pada permulaan pelaksanaan program. Mereka ditempatkan pada tingkat yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka dalam tes ini.
(c) Materi-materi Kurikulum
Materi-materi kurikulum ini diadaptasi dari Slavin (2009) meliputi halaman panduan (LKK) yang berisi konsep-konsep materi beserta contoh soal dan pembahasannya, soal-soal latihan kemampuan, soal-soal tes formatif A dan tes formatif B, soal-soal tes unit, serta kunci jawaban untuk soal-soal latihan kemampuan, soal-soal tes formatif dan soal-soal tes unit.
(d) Belajar Kelompok
Belajar kelompok ini adalah serangkaian proses belajar kelompok yang dijabarkan pada langkah-langkah pembelajaran.
(e) Skor Kelompok dan Penghargaan Kelompok
Pada tiap akhir minggu, guru menghitung skor kelompok. Skor ini didasarkan pada jumlah rata-rata unit yang bisa dicakupi oleh tiap anggota kelompok dan jumlah rata-rata tes unit yang berhasil diselesaikan dengan akurat. Kriterianya dibangun dari kinerja kelompok. Kriteria yang tinggi ditetapkan bagi sebuah kelompok untuk menjadi kelompok super, kriteria sedang untuk menjadi kelompok sangat baik, dan kriteria minimum untuk menjadi kelompok baik. Kelompok-kelompok yang memenuhi kriteria sebagai kelompok super atau kelompok sangat baik menerima sertifikat yang menarik.
(f) Kelompok Pengajaran.
Guru memberikan bantuan pengajaran selama sekitar sepuluh atau lima belas menit kepada anggota kelompok. Tujuan dari sesi ini adalah untuk mengenalkan konsep-konsep utama kepada para siswa. Ini dirancang untuk membantu para siswa memahami hubungan antara pelajaran matematika yang mereka kerjakan dengan soal-soal yang ditemui dan juga merupakan soal-soal dalam kehidupan nyata.
(g) Tes Fakta
Pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
(h) Unit Seluruh Kelas
Pada akhir tiap tiga minggu, guru menghentikan program individual dan menghabiskan waktu satu minggu untuk mengajari seluruh kelas.
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI yang diadaptasi dari Slavin (2009) yaitu :
(1) siswa membentuk kelompok berdasarkan pembagian kelompok heterogen yang telah ditetapkan oleh guru. Penetapan ini merujuk pada tes penempatan,
(2) guru menunjuk dua atau tiga orang dalam masing-masing kelompok yang bertugas sebagai pemeriksa jawaban,
(3) para siswa membaca halaman panduan (LKK) mereka dan meminta teman satu kelompok atau guru untuk membantu bila diperlukan. Selanjutnya mereka akan memulai latihan kemampuan,
(4) masing-masing siswa mengerjakan empat soal latihan kemudian lembar jawabannya diperiksa oleh pasangan masing-masing dalam kelompoknya. Jika jawaban keempat soal tersebut benar, maka siswa tersebut dapat melanjutkan mengerjakan tes formatif A. Jika ada jawaban yang salah, siswa harus mencoba mengerjakan kembali keempat soal tersebut sampai siswa bersangkutan dapat menyelesaikan keempat soal tersebut dengan benar. Siswa yang pada tahap ini mengalami kesulitan, didorong untuk meminta bantuan kepada guru,
(5) setelah siswa dapat menjawab keempat soal latihan dengan benar, ia dapat mengikuti tes formatif A yang soalnya menyerupai soal latihan. Pada saat mengerjakan tes formatif, siswa bekerja sendiri sampai selesai. Seorang teman sekelompok akan memeriksa lembar jawabannya dan menghitung skor tes. Apabila siswa tersebut dapat menjawab 80% soal atau lebih dengan benar, maka pemeriksa akan menandatangani hasil tes itu untuk menunjukkan bahwa siswa tersebut telah dinyatakan sah oleh teman satu kelompoknya untuk mengikuti tes unit. Bila siswa tersebut tidak bisa mengerjakan 80% soal dengan benar, guru akan dipanggil untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa tersebut. Guru mungkin akan meminta si siswa untuk kembali mengerjakan soal-soal latihan kemampuan kemudian mengerjakan tes formatif B yang setara dengan tes formatif A, atau jika tidak, siswa tersebut boleh terus melanjutkan ke tes unit. Tak ada siswa yang boleh mengerjakan tes unit sampai dia mengerjakan tes formatif dan pekerjaannya diperiksa oleh temannya,
(6) tes formatif para siswa ditandatangani oleh siswa pemeriksa yang berasal dari kelompok lain supaya bisa mendapatkan tes unit. Siswa tersebut selanjutnya menyelesaikan tes unitnya, dan siswa pemeriksa akan menghitung skornya.
RPP Model Kooperatif Tipe TAI